Selasa, 26 November 2024

Warga Jambula Protes Pembangunan Pertashop. Takut Membahayakan

Ibu Fatma, warga Kelurahan Jambula yang mendatangi DPRD Kota Ternate | Foto: Nty/Malut Kaidah

TERNATE, MALUT KAIDAH – Warga Kelurahan Jambula, Kecamatan Pulau Ternate, Kota Ternate, mendatangi gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat, mengeluhkan pembangunan Pertamina Shop (Pertashop) di RT 08/WT04 Jambula. Mereka minta direlokasi jika pihak Pertashop tetap dibangun di lokasi itu.

Warga pemilik delapan rumah di sekitar lokasi pembangunan Pertashop itu, Jumat, 3 September 2021 siang, menemui Wakil Ketua DPRD Kota Ternate, Heny Sutan Muda, untuk menyampaikan unek-unek mereka.

Salah seorang warga, Ny. Fatma kepada sejumlah wartawan mengakui, ia sangat ketakutan dengan pembangunan Pertashop tersebut.

“Hari-hari saya dengar saya drop, lebe bae (lebih baik) saya jauh dari situ. Karena so talalu (sudah terlalu) dekat. Atau dong (mereka) yang pindah dari situ, saya pe dinding dapur (dinding dapur saya) dan dinding Pertashop dekat sekali. Saya pe komfor me (kompor saya pun) di situ, setiap saya masak, saya bafikir (berpikir) kalau sudah jadi akan tabakar (terbakar) nih. Kalau ngoni (kalian) yang kaya, ngoni (kalian) pindah dari situ sudah, kalau dong (mereka) pindah saya tara (tidak) pindah,” katanya dengan mata berkaca-kaca.

Menurut Fatma, selama ini tidak ada sosialisasi dari pemilik Pertashop, bahkan mereka juga tidak mengenal siapa pemilik pertashop itu.

“Dia tidak pernah datang sosialisasi mau bangun ini itu, bahkan sampai sekarang dia tidak pernah datang minta izin mau bangun Pertashop. Saya pe hidup cuman tako-tako (hidup saya penuh ketakutan). Apalagi yang minyak tabuang (tumpah) 2013 lalu, security datang toki pintu suruh tong lari dari rumah (Ketuka pintu suruh kami lari dari rumah), itu saja so biking tong tako, kong (itu saja sudah membuat k ami takut) bangun Pertashop lagi,” keluhnya.

Fatma menambahkan, rumahnya di bagian selatan dan tetangga yang satu lagi di bagian utara, meskipun begitu hingga kini tidak ada yang minta tanda tangan.

“Saya tidak pernah tanda tangan untuk persetujuan bangun Pertashop, sekarang dong so kase turun (sekarang mereka sudah turunkan) tangki saya tambah trauma lagi,” tandasnya. *