TERNATE, KAIDAH MALUT – Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Ternate, Maluku Utara Sutopo Abdullah menggagas ‘Ternate Sport Tourism’ sebagai tugas proyek perubahan (Proper) pada Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Angkatan XXII Tahun 2023 di Yogyakarta.
Proper telah dipresentasikan melalui Focus Group Discussion (FGD) bersama kalangan akademisi, keterwakilan beberapa pengurus cabang olahraga, praktisi hukum, dan media di Ternate, Sabtu, 23 September 2023 malam.
“Tujuan inovasi proyek perubahan ini adalah meningkatkan sinergitas para pemangku kepentingan, maka akan memberikan dampak yang cukup berarti dalam meningkatkan kebugaran, dan kesehatan serta promosi wisata Ternate juga meningkatkan perekonomian, dan kesejahteraan masyarakat Kota Ternate,” jelas Sutopo.
Sebagai kota jasa dan perdaganggan, Ternate memiliki keterbatasan sumber daya alam, sehingga penting kiranya dibuatkan kebijakan, yang dapat mendukung eksistensinya dalam kemandirian untuk peningkatan pendapatan asli daerah.
Apalagi, sambung dia, visi Pemerintah Kota Ternate dengan akronimnya ‘Ternate Andalan’, yakni mewujudkan Kota Ternate yang mandiri dan berkeadilan, merupakan tujuan ideal membangun kemandirian ekonomi masyarakat, menunjang proses pelayanan dan pembangunan di kota Ternate.
Dalam Peraturan Daerah Kota Ternate Nomor 4 Tahun 2020 Tentang penyelenggara olahraga daerah, dijelaskan bahwa penyelenggaraan olahraga daerah dimaksudkan, untuk mewujudkan olahraga sebagai gerakan budaya yang berimplikasikan, pada kebiasaan hidup sehat untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran masyarakat.
“Berdasarkan analisis masalah yang dimulai dari indentifikasi masalah, isu strategsi kemudian dilakukan analisis isu strategis dengan analisis SOAR, maka rencana strategis akan digunakan, untuk menyelesaikan masalah Ternate Sport Tourism,” ujar dia.
Ternate Sport Tourism tidak hanya ditujukan bagi para profesional, tetapi dapat juga dinikmati oleh para kelompok umum, dalam hal peningkatan kunjungan wisatawan lokal dan mancanegara, untuk meningkatkan perekonomian masyarakat Kota Ternate.
Dalam mengimplementasikan penyelenggaraan fungsi tersebut, maka Dispora Kota Ternate telah merumuskan rencana kerja tahunan pada masing masing bidang, dan menjadi bagian integral dari rencana strategi (Renstra) Dinas dalam siklus lima tahunan.
Sebagai leading sektor yang senantiasa survive, dalam pengembangan dan pembinaan keolahragaan di Kota Ternate, maka Dispora Kota Ternate tidak saja merencanakan dan melaksanakan kegiatan penguatan kelembagaan dan peningkatan kapasitas olahraga prestasi, melainkan juga sekaligus melakukan kebijakan perencanaan, yang bersifat sinergi dan inovatif di bidang olahraga rekreasi.
“Pada konteks inilah, maka kebijakan dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan olahraga rekreasi yang dikemas melalui ‘Ternate Sport Tourism’. Tentunya dengan kebijakan yang diterapkan, nantinya memiliki efek ganda,” timpal dia.
Efek gandanya, selain memberikan manfaat positif kegiatan ekonomi untuk masyarakat, juga meningkatkan pendapatan asli daerah.
Ternate Sport Tourism pun menjadi pilihan alternatif, dalam memotivasi keterlibatan komunitas masyarakat untuk berolahraga sambil berwisata, sekaligus memberdayakan ekonomi masyarakat dan meningkatkan pendapatan asli daerah di sektor kepariwisataan.
“Istilah Sport Tourism menjadi tren di kalangan masyarakat pada beberapa tahun terakhir ini, dikarenakan kegiatannya berupa olahraga di alam terbuka, yang dikombinasikan sekaligus memperkenalkan atau mempromosikan wisata di suatu daerah atau negara, misalnya kegiatan bersepeda santai atau fun bike, jalan santai bersama keluarga, senam kreasi sehat dan kebugaran, lari marathon atau lari dengan istilah Ten-K (berjarak 10 kilometer), dan sebagainya,” papar dia.
Sport Tourism dapat dikategorikan menjadi hard sport tourism, yang merupakan kegiatan perlombaan resmi dan bersifat reguler.
Sedangkan Soft Sport Tourism, adalah kegiatan olahraga wisata yang berkaitan dengan tren atau kebiasaan, serta gaya hidup di suatu daerah atau negara.
Di mana pelibatannya tidak hanya pada atlet olahraga tersebut, tetapi masyarakat umum pun dapat diikut-sertakan dalam lomba.
“Misalnya olahraga lari, bersepeda atau hiking, senam kreasi bahkan jenis olahraga tradisional khas daerah setempat,” pungkas dia.
Menurutnya, Kota Ternate saat ini telah memiliki berbagai fasilitas olahraga, serta terdapat pula lokasi wisata yang potensial untuk pengembangan dan pembinaan olahraga rekreasi.
Kondisi tersebut mestinya didukung dengan kebijakan perencanaan lintas sektoral, dengan memadukan program dan kegiatan yang bersifat kolaboratif-inovatif. (*)