HALBAR, KAIDAH MALUT – Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat hingga saat ini belum mengakomodir, anggaran seminar pengusulan status Banau sebagai pahlawan nasional.
Hal ini dibenarkan oleh Kepala Dinas Sosial Kabupaten Halmahera Barat, Amos Sully.
Amos bilang, seminar nasional untuk pengusulan Banau sebagai pahlawan belum bisa dipastikan, karena masih menunggu anggaran.
“Jadi kemarin awal Rp750 juta itu sudah terlaksanakan semua kegiatan-kegiatan habis terpakai. Anggaran Rp750 juta itu tidak cukup, sehingga harus ada penambahan anggaran. Untuk seminar kalau anggarannya sudah masuk pasti kami laksanakan,” kata Amos, Jumat, 22 September 2023.
Pengusulan Banau sebagai pahlawan nasional, merupakan kolaborasi dengan Tim Peneliti Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) dan Lembaga Banau Institut.
” Kita ini kan tim, jadi pengusulan Banau itu kita sama-sama dengan Banau Institut dan TP2GD,” sebut Amos.
Soal vakumnya itu, pernah juga disampaikan oleh Sekda Halbar, Syahril Abdul Rajak beberapa waktu lalu. Namun hal tersebut, Amos mengaku hanya miskomunikasi.
“Jadi kemarin itu miskomunikasi saja dan sudah diklarifikasi oleh Pak Wakil Bupati. Anggaran sudah masuk di APBD perubahan, namun belum tahu berapa nilainya,” terang Amos.
Walau begitu, Amos bilang, pihaknya sudah melakukan rapat tindak lanjut seminar bersama dengan sekda, yang juga Ketua TP2GD.
“Kemarin itu kita sudah rapat bersama dengan sekda. Berjalannya waktu, namanya kita sibuk pasti terlewati. Tapi Pengusulan sudah masuk, tahapannya tinggal seminar saja, maka itu kita tidak boleh bangun opini,” timpalnya.
Srbagai putra daerah, ia juga berkeinginan agar Banau secepatnya diberi gelar oleh negara, sebagai pahlawan nasional, karena itu akan menjadi satu kebanggaan buat daerah.
“Kalau saya, bulan Desember sudah harus jalan, karna saya sudah komunikasi ke provinsi. Saya sebagai putra daerah tidak mungkin saya mau tinggalkan ini kan. Dan ini kebanggaan buat kita semua,” tandasnya. (*)
